GERD pada Milenial & Gen Z: Bahaya Tersembunyi yang Bisa Berakibat Fatal

GERD Bukan Lagi Penyakit Orang Tua Kalau dulu penyakit pencernaan seperti GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) lebih identik dengan usia lanjut, kini justru Milenial dan Gen Z jadi kelompok paling rentan. Banyak anak muda mengeluh maag berkepanjangan, dada terasa terbakar, hingga sesak napas. Bahkan beberapa kasus tragis menunjukkan ada anak muda yang meninggal karena komplikasi GERD.Pertanyaannya, kenapa penyakit ini semakin banyak menyerang generasi muda?

Apa Itu GERD?

GERD adalah penyakit ketika asam lambung naik ke kerongkongan akibat melemahnya katup di antara lambung dan esofagus. Gejalanya sering dianggap sepele, seperti:

  • Rasa panas di dada (heartburn)
  • Perut kembung dan begah
  • Mual dan asam di mulut
  • Batuk kronis atau suara serak
  • Susah menelan

Kalau dibiarkan, GERD bisa menyebabkan radang kerongkongan, tukak, pendarahan, bahkan kanker esofagus.Kenapa Milenial & Gen Z Rentan GERD?

Ada beberapa gaya hidup modern yang bikin anak muda rentan terserang GERD:

  1. Kebiasaan Makan Sembarangan

Fast food, kopi berlebihan, minuman bersoda, dan makanan pedas jadi favorit generasi muda. Padahal semua itu bisa memicu asam lambung naik.

2. Stres & Tekanan Hidup

Deadline kerja, overthinking, persaingan sosial media, sampai masalah finansial bikin stres meningkat. Stres terbukti memperburuk GERD.

3. Kurang Tidur & Pola Hidup Tidak Teratur

Begadang jadi gaya hidup banyak anak muda. Tidur larut malam dan bangun siang bisa mengganggu metabolisme tubuh, termasuk produksi asam lambung.

4. Kurang Aktivitas Fisik

Sibuk di depan laptop atau HP bikin tubuh kurang bergerak. Padahal olahraga ringan bisa membantu pencernaan tetap sehat.

5. Kebiasaan Merokok & Alkohol

Tidak sedikit anak muda mencoba gaya hidup ini. Padahal rokok dan alkohol adalah pemicu utama GERD.

Seberapa Bahaya GERD?

Banyak yang menganggap GERD hanya penyakit maag biasa. Padahal kenyataannya, GERD bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan serius.

  • Komplikasi Serius: GERD kronis bisa merusak dinding kerongkongan dan memicu kanker.
  • Gangguan Jantung Palsu: Nyeri dada akibat GERD sering disangka serangan jantung, sehingga banyak orang terlambat mendapat penanganan medis.
  • Kualitas Hidup Menurun: Sulit tidur, sulit makan, tubuh cepat lelah, hingga menurunkan produktivitas.
  • Risiko Kematian: Meski jarang, kasus fatal tetap ada jika GERD dibiarkan tanpa perawatan.

Jangan Tidur Setelah Makan

 Tunggu setidaknya 2–3 jam setelah makan sebelum berbaring.

Perbaiki Gaya Hidup

  • Tidur cukup 7–8 jam per hari.
  • Olahraga ringan minimal 3 kali seminggu.
  • Jauhi rokok dan alkohol.

Kelola Stres dengan Baik

  • Coba meditasi, journaling, olahraga, atau sekadar me-time.
  • Kurangi overthinking dengan mengatur prioritas hidup.

Cari Bantuan Medis Jika Perlu

Kalau gejala sering muncul, segera konsultasikan ke dokter. GERD bisa dikontrol dengan obat dan perubahan gaya hidup.

GERD mungkin terlihat sepele, tapi faktanya bisa membawa dampak besar bahkan sampai mengancam nyawa. Milenial dan Gen Z harus lebih waspada, karena gaya hidup modern seringkali tanpa sadar menjadi penyebab utamanya.

Ingat, sukses dan produktif bukan berarti mengorbankan kesehatan. Mulailah menjaga pola makan, kelola stres, dan peduli pada sinyal tubuh. Karena kesehatan pencernaan adalah fondasi penting agar kita bisa menikmati hidup lebih lama dan lebih bahagia.